Kejadian seperti ini sudah pernah terjadi dalam kasusnya Meta. Mereka menghadapi gugatan merek dagang yang diajukan tahun lalu oleh perusahaan investasi Metacapital dan perusahaan virtual reality MetaX. Lalu menyelesaikan gugatan terkahir terkait logo baru yang berbentuk simbol tak terhingga.
Pengacara Merek Dagang dari perusahaan hukum Loeb & Loeb, Douglas Masters, memberi catatan "Mengingat sulitnya melindungi satu huruf, terutama yang populer secara komersial seperti 'X', perlindungan dari Twitter kemungkinan akan terbatas pada grafis yang sangat mirip dengan logo X mereka," kata Douglas.
Sulitnya melindungi merek dagang atas satu huruf ‘X’, membuat Douglas menganggap Twitter kemungkinan hanya akan melindungi desain logo yang terlihat serupa secara visual dengan logo mereka saat ini.
(Feby Novalius)