JAKARTA – Subholding PalmCo menjadi jawaban atas permasalahan industri sawit nasional saat ini, sehingga akan berdampak positif bagi masa depan sawit nasional. PTPN Group berencana memisahkan bisnis sawit ke dalam rencana pendirian sub holding PalmCo.
Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan, dalam menjalankan perannya menopang perbaikan industri sawit Indonesia, rencana pembentukan PalmCo akan memberikan dampak positif bagi masa depan industri sawit nasional.
Pertama, staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia itu mengatakan PalmCo akan menjadi agent of development, dengan tugas utama menjaga pasokan dan harga minyak goreng domestik.
Dia mengatakan instabilitas harga minyak goreng domestik selama ini disebabkan oleh kurangnya pasokan dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi.
"Selama ini stabilisasi harga minyak goreng melalui mekanisme DMO (domestik market obligation) sering kali menemui kegagalan. Dengan pasar yang terintegrasi dengan pasar global dan harga komoditas dunia yang cenderung meningkat, godaan untuk ekspor CPO dan minyak goreng adalah sangat besar," kata dia di Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Dia menyebutkan merebut pasar global merupakan langkah strategis bagi produsen CPO dalam jangka panjang untuk jaminan pemasaran sekaligus keuntungan yang tinggi dengan menjual CPO ke luar negeri.
Hal itu, kata dia, lebih menguntungkan daripada menjualnya sebagai minyak goreng di dalam negeri terkait biaya produksi dan logistik yang cukup tinggi serta kebijakan stabilisasi harga minyak goreng yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat.