Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Inflasi Mereda, Indeks Dolar AS Loyo

Kharisma Rizkika Rahmawati , Jurnalis-Sabtu, 29 Juli 2023 |08:56 WIB
Inflasi Mereda, Indeks Dolar AS Loyo
Indeks dolar as melemah (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Indeks dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Dolar melemah setelah data menunjukkan inflasi tahunan AS pada Juni naik pada laju paling lambat dalam lebih dari dua tahun, yang dapat mendorong Federal Reserve lebih dekat untuk mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya.

Melansir Antara, Sabtu (29/7/2023), indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,14% menjadi 101,6268 pada akhir perdagangan.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) turun menjadi 3,0% pada Juni dari 3,8% pada Mei, Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan pada Jumat (28/7).

Indeks harga PCE inti, ukuran inflasi yang disukai Federal Reserve, berada di 4,1% secara tahunan, turun dari 4,6% pada Mei, mencapai kenaikan tahunan terendah sejak September 2021.

Ketua Fed Jerome Powell menekankan minggu ini bahwa "jika kita melihat inflasi turun secara kredibel, kita dapat bergerak turun ke tingkat netral dan kemudian di bawah netral di beberapa titik."

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1023 dari USD1,0973 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,2855 dari USD1,2800.

Bank Sentral Jepang (BoJ) mengumumkan Jumat (28/7), "fleksibilitas yang lebih besar" dalam kebijakan moneternya, melonggarkan kontrol kurva imbal hasil dalam langkah tak terduga dengan konsekuensi luas.

Hal itu membuat yen Jepang melemah terhadap dolar AS, karena dolar akhirnya dibeli 141,1080 yen Jepang, lebih tinggi dari 139,3350 yen Jepang pada sesi sebelumnya.

Dolar AS naik menjadi 0,8695 franc Swiss dari 0,8694 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3240 dolar Kanada dari 1,3232 dolar Kanada. Dolar AS bertambah menjadi 10,5354 krona Swedia dari 10,5203 krona Swedia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement