"Peluang lainnya yaitu tingginya minat pelaku UMKM untuk mempraktikkan bisnis hijau atau ramah lingkungan yang mencapai 94-95%," katanya.
Sejalan dengan itu, sambung Teten, untuk pertama kalinya Indonesia memiliki instrumen kebijakan yang kuat, dalam hal ini Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Kewirausahaan Nasional.
"Artinya, target meningkatkan kewirausahaan nasional telah menjadi prioritas utama seluruh komponen bangsa," ujarnya.
Karena itulah, menurut Teten, peran kampus dan alumninya sangat strategis untuk bersama pemerintah terus mendorong dan mendampingi generasi muda menjadi wirausaha sukses.
BACA JUGA:
Hal itu karena berdasarkan data BPS, 64% penduduk Indonesia adalah anak muda. Selain itu 73% anak muda Indonesia berminat berwirausaha sebagaimana riset SMERU pada 2022.
Dan yang menggembirakan, 81% anak muda (17 sampai 35 tahun) tertarik menjalankan bisnis ramah lingkungan sesuai survei Indikator 2021.
Lebih lanjut MenKopUKM mengatakan, pemerintah secara konsisten terus memperbaiki ekosistem UMKM dan koperasi.
"Saat ini, pendataan UMKM dan koperasi kita sudah jauh lebih baik. Tahun 2024 targetnya sebanyak 65 juta UMKM terekam ke dalam data base yang akan memudahkan pendampingan," terangnya.
Sementara dari sisi pembiayaan, anggaran kredit KUR terus ditingkatkan setiap tahunnya.
"Tahun 2023 alokasi KUR mencapai Rp450 triliun, jauh lebih besar dari tahun 2022 yang sebesar Rp365 triliun," ucap MenKopUKM.
Partisipasi UMKM di pasar digital juga memberikan gambaran yang baik di mana saat ini sudah mencapai 22 juta UMKM yang terhubung ke pasar digital, sebelumnya saat pandemi hanya 8 juta dan target di 2024 adalah 30 juta.
(Zuhirna Wulan Dilla)