JAKARTA - Harga minyak melonjak ke level tertinggi baru tiga bulan pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dan mencatat kenaikan bulanan tertajam sejak Januari 2022, didukung oleh tanda-tanda pengetatan pasokan global dan meningkatnya permintaan sepanjang sisa tahun ini.
Dikutip Antara, Selasa (1/8/2023) Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober yang lebih aktif terangkat 1,02 dolar AS atau 1,2%, menjadi menetap di 85,43 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Kontrak Brent untuk September, yang berakhir pada penyelesaian Senin (31/7/2023), naik 0,7 persen menjadi ditutup pada 85,56 dolar AS per barel.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September bertambah 1,22 dolar AS atau 1,5%, menjadi ditutup pada 81,80 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Baik Brent maupun WTI mencapai level tertinggi sejak akhir April untuk sesi ketiga berturut-turut pada Senin (31/7/2023), setelah membukukan kenaikan mingguan kelima berturut-turut pada Jumat (28/7).
Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak sukarela sebesar 1 juta barel per hari untuk satu bulan lagi termasuk September. Produksi Saudi turun 860.000 barel per hari pada Juli, sementara total produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak turun 840.000 barel per hari, sebuah survei Reuters menemukan pada Senin (31/7).