Siapa Pemilik Lalamove? Ini Dia Orangnya
JAKARTA – Siapa pemilik Lalamove ini dia orangnya. Sosok dibalik berdirinya Lalamove menarik untuk dibahas.
Lalamove sendiri merupakan perusahaan teknologi yang berbasis di Asia yang menyediakan jasa pengiriman dengan menghubungkan para pengguna dengan supir pengiriman melalui aplikasi web dan peranti bergerak.
Dirangkum Okezone, Selasa (1/8/2023), perusahaan ini telah beroperasi di kota-kota belahan Asia dan Amerika Latin yang menghubungkan lebih dari 7 juta pengguna dengan lebih dari 700.000 supir pengiriman.
Shing Chow Yuk sosok dibalik kesuksesan Lalamove. Berkat bisnisnya tersebut Shing memiliki kekayaan mencapai USD2,2 miliar atau sekitar Rp32,9 triliun.
Dilansir dari Forbes, sebelum sukses mendirikan bisnis Lalamove, Chow Shing Yuk ternyata menjadi pemain poker profesional yang belajar ekonomi di Universitas Stanford. Lewat kemampuan bermain pokernya Shing berhasil memenangkan beberapa turnamen poker di seluruh dunia.
Pria kelahiran Tiongkok ini dibesarkan di rumah sederhana daerah Hong Kong. Dengan semangat belajar yang ia miliki, Shing berhasil memperoleh beasiswa untuk belajar di Amerika Serikat setelah berhasil mendapatkan nilai A dalam ujian sekolah menengahnya.
Bisnis Lalamove itu di mulai pada tahun 2013, dan diawali dengan adanya bisnis logistic yang diberi nama EasyVan. Didirikan oleh Gary Hui, Matthew Tam, dan Shing Chow sendiri. Ternyata bisnis ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, mulai berganti nama menjadi Lalamove pada 2014 dan terus memperluas bisnisnya ke pasar internasional.
Lalamove masuk ke Indonesia sejak 2018, menawarkan dengan menawarkan layanan pengiriman barang dalam kota dan antar kota dengan berbagai jenis kendaraan seperti motor, mobil pickup, dan truk yang diklaim memiliki harga terjangkau.
Saat ini, Lalamove telah menjadi salah satu platform logistik terkemuka di Asia dan Amerika Latin dengan kehadiran di lebih dari 20 kota di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, layanan ini telah beroperasi di lebih dari 10 kota besar dan kabupaten di Pulau Jawa.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)
