Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Minyak Brent dan WTI Anjlok 2%

Hafizhuddin , Jurnalis-Kamis, 03 Agustus 2023 |07:37 WIB
Harga Minyak Brent dan WTI Anjlok 2%
Harga Minyak Mentah Turun. (Foto: Okezone.com/Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Harga minyak turun hingga 2% di akhir perdagangan Rabu. Padahal stok minyak mentah AS sedang turun sebesar 17 juta barel.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober turun USD1,71 atau 2,0% menjadi USD83,20 per barel di London ICE Futures Exchange.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk pengiriman September jatuh USD1,88 atau 2,3% menjadi USD79,49 per barel di New York Mercantile Exchange.

Badan Informasi Energi juga mencatat stok minyak mentah AS mengalami penurunan terbesar dalam persediaan minyak mentah AS sejak 1982. Penarikan ini didorong oleh peningkatan kilang dan ekspor minyak mentah yang kuat

Terlepas dari rekor penarikan persediaan, harga minyak AS turun di tengah penurunan di pasar keuangan setelah lembaga pemeringkat Fitch menurunkan peringkat kredit tertinggi pemerintah AS.

Bahwa pemerintah AS telah menarik tawaran untuk membeli 6 juta barel minyak untuk Cadangan Minyak Strategis juga mendorong harga lebih rendah, kata para pedagang dan analis.

Total produk yang dipasok proksi untuk permintaan juga turun 1,3 juta barel dalam sepekan menjadi 20 juta barel per hari, kata EIA.

"Permintaan bensin tampaknya memuncak setelah harga yang lebih tinggi di SPBU," kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya, dikutip dari Antara, Kamis (3/8/2023).

Persediaan minyak mentah juga mulai turun di wilayah lain karena permintaan melebihi pasokan, yang dibatasi oleh pengurangan produksi yang dalam dari Arab Saudi, kata pemimpin de facto Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Kekhawatiran meningkat bahwa pembelian minyak di China, importir minyak terbesar dunia, mungkin melambat karena kenaikan harga.

Sementara itu, data PMI (indeks manajer pembelian) yang lemah dirilis minggu ini, menunjukkan permintaan bahan bakar mungkin lebih lemah dari yang diperkirakan.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement