Selain surplus perdagangan, performa Rupiah juga dipengaruhi oleh kondisi pasar keuangan.
"Untungnya, pasar keuangan Indonesia melanjutkan tren perbaikan di triwulan-II 2023 didukung oleh kuatnya permintaan terhadap surat utang Indonesia seiring selisih imbal hasil antara surat utang pemerintah Indonesia dan AS masih relatif atraktif menyusul mulai berkurangnya agresivitas pengetatan suku bunga acuan oleh the Fed," ucap Riefky.
Lebih lanjut, tingkat cadangan devisa Indonesia saat ini masih cukup untuk mendukung ketahanan eksternal seiring jumlahnya yang mencapai setara 6,1 bulan impor dan beban pembayaran utang luar negeri.
(Feby Novalius)