Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerita Sukses Petani Milenial, Bisa Raup Rp1,5 Miliar Tiap Panen

Abdoellah Nicolha , Jurnalis-Senin, 07 Agustus 2023 |21:16 WIB
Cerita Sukses Petani Milenial, Bisa Raup Rp1,5 Miliar Tiap Panen
Kementan (Foto: MPI)
A
A
A

Dia mengemukakan, beragam alasan kenapa milenial dan zenial tidak mau menggeluti bidang pertanian di antaranya, tidak ada jenjang karir, resikonya tinggi, income rendah, tidak dihargai bahkan tidak menjanjikan.

“Itu alasannya kenapa tidak banyak diminati, namun itu semua terbantahkan dengan hasil yang saya raih saat ini, buktinya saya bisa terlihat keren, bisa kemana-mana karena peternakan ada yang mengurus, dan diundang ke acara ini bersama Kementan RI. Jadi petani juga bisa sukses,” ungkapnya.

Hal yang sama disampaikan Canesia Aisah Jeannonaveva, Direktur Utama PT Agro Rahayu Sentosa Yaksa (ARSY), perusahaan yang bergerak di bidang budidaya dan pengelolaan hasil pertanian, yang satu satunya di Indonesia yang mengembangkan Cabai Katokkon yang berasal dari Tana Toraja dengan luasan terbesar.

Namun sayang, Canesia tidak bisa hadir di Makassar karena sedang berada di Korea Selatan, dia memberikan motivasi dan kiat suksesnya menjadi petani cabai melalui daring. “Saya mohon maaf karena tidak bisa hadir langsung karena saya diberikan tugas menambah ilmu di Korea Selatan,” ujarnya.

Dia pun menceritakan bagaimana bisa sukses membudidayakan Cabai Katokkon yang berasal dari Tana Toraja. Menurutnya, cabai Katokkon memiliki keunggulan dari cabai lainnya sehingga mudah dipasarkan salah satunya memiliki tingkat kepedasan 20 kali lipat. “Jika teman-teman ingin menjadi petani potensinya sangat besar,” katanya.

Nesia juga menyebutkan terkait masa depan income dari budidaya tersebut. Saat ini kata dia, pihaknya baru mengelola lahan seluas 30 hektare dan bisa menghasilkan Rp1,5 Miliar sekali panen. “Dibutuhkan inovasi dan kolaborasi, budidaya kami sudah didukung Kementan dan sudah dikenal luas,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, saat ini cabai Katokkong memiliki nilai jual yang tinggi yakni Rp50 per kilogram, satu pohon itu bisa menghasilkan 1 Kg dan bisa dipanen dalam jangka waktu 8 bulan.

Sementara itu, Itjen Kementan, Jan S Maringka mengatakan, untuk menyuksekan program Kementerian Pertanian kita tidak dapat bekerja sendiri sendiri, perlu keterlibatan berbagai pihak.

“Peran aktif lingkungan sekitar sangat berperan penting keterlibatan tokoh agama, kaum perempuam dan generasi muda dalam pembangunan sektor pertanian untuk bersama-sama Menjaga Ketahanan Pangan Mewujudkan Kedaulatan Pangan,” katanya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement