Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Batik RI Dijual di Pasar Eropa dan Amerika tapi Jahitnya di India, Kok Bisa?

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Jum'at, 11 Agustus 2023 |16:47 WIB
Batik RI Dijual di Pasar Eropa dan Amerika tapi Jahitnya di India, Kok Bisa?
Batik RI di Pasar Eropa tapi Jahitnya di India. (Foto: Okezone.com/Antara)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) Komarudin kudiya menceritakan ada batik asal Indonesia di pasar Eropa dan Amerika tapi produksinya dari India.

Dia mengatakan, produk batik asal Indonesia yang dikirim ke India bentuknya kain. Namun pasar jualan produk jadi kain batik itu tembus ke pasar Amerika hingga Eropa.

Adapun batik tersebut dikirim ke India, kemudian dijahit atau diolah lagi menjadi barang jadi seperti baju dan lainnya. Setelah itu, batik jadi tersebut dijual ke pasar Amerika dan Eropa, terutama di kota New York.

"Batik itu saya tidak paham, kenapa jahitnya sebagian di India. Jadi kami itu kirimnya tidak langsung ke Eropanya, padahal jual batiknya di New York, tapi jahitnya di India, mungkin karena kemitraan atau bagaimana," kata Komarudin dalam sesi IDXChannel, Jumat (11/8/2023).

Menurutnya, ada beberapa strategi untuk pemerintah agar bisa lebih meningkatkan ekspor batik di Indonesia. Seperti melakukan pameran batik di berbagi negara sebagai ajang prmosi perdagangan produk batik.

"Kemudian juga pengenalan pasar batik itu juga harus intensif, dimana kira-kira pangsa pasar batik dunia yang memerlukan, ini juga penting," lanjutnya.

Menurut Komarudin setiap negara tidak bisa menerima secara langsung produk-produk batik yang dihasilkan dari Indonesia. Maka butuh pengenalan oleh Pemerintah, motif apa yang disukai oleh pasar di luar negeri.

"Motif batik kita sendiri sebetulnya tidak terpakai, tapi proses produksi batiknya yang digunakan," lanjut Komarudin.

Di samping itu, Pemerintah juga diminta untuk mendukung dari sisi kelengkapan peralatan di industri batik sendiri. Mengingat batik juga merupakan warisan budaya yang patut untuk pelihara eksistensinya, terutama sebagai identitas budaya Indonesia.

Salah satu perlatan yang juga dibutuhkan oleh para pengrajin batik di tanah air adalah alat pengering cat. Sebab cat yang digunakan untuk batik tulis cukup rentan terhadap cuaca. Maka ketika musim hujan atau musim dingin datang, maka proses pewarnaan otomatis akan terganggu.

"Karena batik ini ada kaitannya dengan cuaca, di kita ini, kalau sudah mulai bulan September, Oktober, November, itu intensitas hujan agak tinggi, sementara beberapa cat pewarna ketika harus menghendaki warna pas, harus menggunakan panas matahari. Kalau kita tidak memiliki alat, maka itu tidak akan maksimal," pungkasnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement