Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Batik Tulis Garutan Tembus Pasar Singapura hingga Afrika

Fani Ferdiansyah , Jurnalis-Selasa, 08 Agustus 2023 |13:59 WIB
Batik Tulis Garutan Tembus Pasar Singapura hingga Afrika
RI Ekspor Batik ke Singapura hingga Afrika. (Foto: Okezone.com/MPI)
A
A
A

GARUT - Batik Tulis Garutan asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, tembus pasar internasional. Batik hasil karya para pengrajin Garut ini sudah dijual di Singapura hingga Afrika.

Pengrajin Batik Tulis Garutan asal Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Ria Apriani mengaku sudah mengirim hasil kerajinan ke dua negara seperti Sudan dan Singapura. Menurutnya, pemasaran Batik Tulis Garutan ke luar negeri dilakukan secara online.

"Pemasarannya secara online, dikirim ke beberapa daerah di Indonesia. Paling jauh ke Sudan benua Afrika dan Singapura," kata Ria Apriani saat ditemui MNC Portal Indonesia (MPI) di pameran Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar di kompleks Pendopo Garut, Selasa (8/8/2023).

Menurutnya, pembeli karyanya sebagian besar merupakan para pegiat atau pecinta seni batik. Dia menyebut motif Batik Tulis Garutan yang paling banyak diminati para pembeli adalah motif fauna, seperti burung merak dan bulu ayam.

"Tapi ada juga motif-motif lain yang dibeli, cuma paling banyak motif fauna seperti merak dan bulu ayam," ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan pengrajin Batik Tulis Garutan lainnya, Kristi Jesica. Ibu dua anak asal Gg Gunung Kendang, Kecamatan Garut Kota, ini telah memasarkan Batik Tulis Garutan ke negara tetangga, Malaysia.

Mengamini apa yang diucapkan Ria Apriani, Kristi mengaku memasarkan batik hasil kerajinan tangannya melalui online. Selain merambah pasar luar negeri, batik karyanya juga telah rutin dikirim ke beberapa daerah di Indonesia.

membatik

"Pelanggan saya rata-rata luar daerah, seperti Bogor, Jambi, Bali, Bandung, Tangerang, Jakarta, dan lainnya. Salah satu tokoh yang pernah membeli batik buatan saya adalah Teten Masduki," ujar Kristi.

Bagi Kristi, menjadi pengrajin Batik Tulis Garutan bukan hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, melainkan mempertahankan tradisi keluarganya dalam membatik. Di keluarganya, membuat batik telah berlangsung secara turun-temurun.

Kristi Jesica merupakan generasi kelima yang membuat batik di keluarganya. Kemampuan membatik diperolehnya secara otodidak, yaitu meniru tantenya saat ia belajar membatik sewaktu duduk di bangku SMP.

"Kalau Batik Tulis Garutan tidak bisa diandalkan untuk sehari-hari, karena menjualnya tidak setiap hari. Apalagi Batik Tulis Garutan yang membeli hanya para pecinta atau pegiat batik, tidak seperti kain atau pakaian biasa karena dipakai sehari-hari. Saya menekuni Batik Tulis Garutan lebih kepada mempertahankan tradisi keluarga, untuk melestarikannya sebab sudah dimulai sejak zaman nenek saya dahulu," ungkapnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement