Media tersebut menjadi wadah komunikasi yang efektif bagi perkembangan organisasi Sarekat Dagang Islam hingga dikenal sebagai organisasi niaga dan menjadi organisasi yang mempelopori kebangkitan nasional.
Hal itu membuat pemerintah colonial Belanda kawatir dan mendirikan organisasi pesaing yang diberi nama Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor pada 1909. Namun organisasi ini tidak bertahan lama dan bubar tahun 1911.
Sebaliknya, Sarekat Islam justru semakin berkibar sejak kepemimpinan, Oemar Said Cokroaminoto. Donald Eugene Smith pun mengatakan, Haji Oemar Said (HOS) Cokroaminoto sebagai ketua Sarekat Islam telah berhasil memproklamirkan Islam sebagai lambang nasional.
Di masa mendatang, salah satu murid Oemar Said Cokroaminoto, Soekarno menjadi seorang proklamator kemerdekaan dan Presiden Pertama setelah Indonesia merdeka.
(Feby Novalius)