JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Igun Wicaksono, meminta pemerintah sediakan sarana kesehatan bagi driver ojol.
Polusi udara di Jakarta yang kian memburuk membuat sejumlah driver ojol yang profesinya mengharuskan terus berada di jalanan mengeluhkan kesehatannya.
Igun mengatakan meskipun para driver ojol sudah menggunakan masker ketika beroperasi.
Hal itu tidak banyak membantu mengurangi dampak kualitas udara yang buruk. Sebab nyatanya banyak driver ojol yang mengalami gangguan pernapasan setelah beroperasi selama 10-12 jam.
Atas hal tersebut, Igun berharap agar pemerintah bisa segera memperbaiki kualitas udara khususnya di Jakarta. Lalu, juga terdapat solusi kesehatan bagi driver ojol agar operasional driver ojol tidak terkena dampak dari menurunnya kualitas udara di Jakarta.
“Diharapkan pemerintah bisa memberikan fasilitas pemeriksaan gratis kepada driver ojol di titik-titik tertentu kota Jakarta di mana hal ini akan berpengaruh bagi driver ojol untuk mengukur seberapa besar dampak dari menurunya kualitas udara yang buruk di Jakarta," kata Igun.
Dia juga menyarankan pemerintah punya anggaran untuk vitamin maupun obat bagi driver ojol yang dibagikan secara gratis. Dengan harapan dapat mencegah terpaparnya driver ojol terhadap buruknya kualitas udara di Jakarta.
Kualitas udara yang buruk berdampak kepada driver ojol, terlebih bagi mereka yang melakukan operasionalnya pada siang hari. Beberapa driver ojol pun banyak yang menderita gangguan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), batuk hingga demam.
Akhirnya driver ojol yang terpaksa beristirahat demi menjaga kesehatan pun pendapatannya ikut menurun lantaran jam kerjanya yang juga berkurang.
Baca selengkapnya: Kualitas Udara Buruk, Banyak Driver Ojol Batuk, Demam hingga Kelelahan
(Taufik Fajar)