JAKARTA - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama menyatakan idenya untuk Pertamina agar hanya menjual BBM dengan RON 92 ke atas. Sementara di sisi lain, dia juga menyayangkan soal Pertamini yang masih saja bebas membuka lapaknya.
Berikut 5 fakta Ahok yang ingin Pertamina jual BBM RON 92, dirangkum Okezone, Minggu (20/8/2023):
1. Mitigasi Dampak Polusi Udara
Ahok mengatakan keputusan untuk mencabut varian BBM Premium salah satunya adalah karena Premium berdampak buruk pada kualitas udara. Sedangkan Pertalite juga termasuk di antaranya. Sehingga Pertamina seharusnya hanya menjual bahan bakar dengan oktan atau RON di atas 90 seperti Pertamax. Selain itu, kata Ahok Pertamina juga harus sudah menjual bahan bakar terbarukan.
“Sebetulnya, dulu kita cabut (BBM) Premium lu pada teriak. Itu Premium jelas kotor kan, Pertalite juga enggak sesuai,” ucap Ahok saat ditemui di GIIAS 2023, ICE BSD City, Tangerang, Selasa kemarin 15 Agustus 2023.
2. Pertamini Rusak Pasar
Adanya pengecer Pertalite, memberikan opsi mudah lain bagi masyarakat. Ahok juga berkata hal itu didukung oleh fakta bahwa Pertalite dan solar yang memang lebih murah karena subsidi. Sehingga orang tidak pusing berpikir yang lain, fokusnya mencari yang lebih murah saja.
“Masalah sekarang, orang beli bensin Pertalite karena subsidi, solar subsidi di SPBU, bawa ke kampung, jadi Pertamini enggak ditutup-tutup,” ujar Ahok.
3. Sindiran pada Pertamini
BBM yang bersubsidi (Pertalite, Bio Solar) dilarang untuk diperjualbelikan kembali. Artinya Pertamini dan pengecer-pengecer Pertalite/Bio Solar adalah penjual ilegal. Sayangnya meskipun ilegal, tidak begitu terlihat seperti apa upaya pemerintah mengatasi hal tersebut. Di sisi lain, sebagian masyarakat juga masih abai dengan keberadaan Pertamini di sekitarnya.
Ahok pun menyinggung Pertamini yang seperti tanpa rasa bersalah menjual BBM subsidi dengan harga yang cukup jauh dari harga jual aslinya.
“Pertamini jual lebih mahal. Rakyat beli mahal dengan kualitas yang rendah," katanya.
Harga Pertalite di SPBU Pertamina dijual Rp10.000 per liter, namun di Pertamini harga Pertalite lebih mahal dan dijual Rp12.000 per liter.