Menurutnya, petani bisa memperbaiki lahan kering dengan membeli Alsintan maupun mesin pencacah untuk panen. “Kita harus memperkokoh kekuatan sumber daya manusia (SDM) kita melalui KUR. Kemudian memperkokoh produksi kita dengan benih unggul dan pengembangan pupuk organik,” ujar Mentan SYL.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan, Kementan telah melaksanakan banyak program pengembangan bangunan konservasi air, seperti embung, irigasi perpompaan dan perpipaan.
"Di sini ada saluran irigasi Lajaroko mengairi sawah seluas 912 hektare. Kondisi saat ini air sangat berkurang sehingga air di saluran tidak dapat menjangkau lahan sawah sekitar 250 hektare, sehingga luas tanaman padi ini terancam gagal panen," ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya akan memprioritaskan dan mengawal pemanfaatan sumber-sumber air sebagai suplesi pada lahan sawah yang terdampak kekeringan. “Kami segera mengindentifikasi sumber air alternatif yang masih tersedia dan dapat dimanfaatkan melalui perpompaan dan irigasi air tanah dangkal,” ucapnya.
Foto: dok Kementan
Tidak hanya itu saja, Kementan juga mengingatkan dinas agar alat dan mesin pertanian (Alsintan) dimanfaatkan untuk mengatasi mitigasi kekeringan.