JAKARTA - Pemerintah menerapkan kembali sistem Work From Home (WFH) untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI Jakarta imbas polusi udara.
Hal ini dilakukan dalam upaya mengurangi polusi udara berat yang sedang terjadi di Jakarta.
Para PNS pun sudah mulai bekerja dari rumah sejak 21 Agustus 2023 kemarin.
Adanya kebijakan ini pun membuat sektor properti mulai khawatir.
Salah satu yang utama adalah mengenai sewa kantor yang dianggap berpengaruh dengan diberlakukannya WFH. Minat untuk menyewa kantor pasti jadi akan berkurang.
Senior Research Advisor Knight Frank Syarifah Syauka menyebut kalau dampak hal memang menjadi kekhawatiran.
“Untuk hybrid office yah, ketika ada opsi hybrid office, opsi yang berarti pilihan bukan mandatory," katanya dikutip Okezone dalam acara virtual, Kamis (24/8/2023).
Menurutnya, hingga saat ini sebagian besar perkantoran masih banyak juga yang menggunakan metode Work From Office (WFO).
BACA JUGA:
“Jika sebagai opsi dari beberapa publikasi yang disebutkan di Knight Frank Asia Pacific dan juga Knight Frank Global memang WFH diterapkan cukup efektif dengan pola work life seperti hybrid," jelasnya.
“Hybrid ini memang dipilih oleh 56% setidaknya occupier di ranah global, dari hybrid ini sebagian besar occupier menyatakan bahwa sentrik office masih menjadi pilihan. Dalam arti bahwa kombinasi WFO dan WFH masih berorientasi kepada WFO dengan tagline sentrik office," tambahnya.
Menurutnya, WFO masih menjadi pilihan beberapa perkantoran dikarenakan ada pertemuan-pertemuan yang tak bisa dijalankan online.
Sehingga hal tersebut menjadikan alasan kalau WFO masih dilanjutkan di beberapa kantor Jakarta.
(Zuhirna Wulan Dilla)