Sementara itu, Jepang melaporkan menyusutnya aktivitas pabrik selama tiga bulan berturut-turut pada Agustus. Aktivitas bisnis zona Euro juga menurun lebih dari yang diperkirakan dan perekonomian Inggris tampaknya akan menyusut pada kuartal ini.
Aktivitas bisnis AS mendekati titik stagnasi pada Agustus, dengan pertumbuhan paling lemah sejak Februari. Namun data juga menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja tetap ketat meskipun The Fed menaikkan suku bunga secara agresif.
“AS masih dalam posisi yang kuat tetapi ada beberapa kelemahan dan jika suku bunga tetap tinggi lebih lama, keretakan lebih lanjut bisa muncul,” kata Analis OANDA, Craig Erlam, dikutip dari Antara, Jumat (25/8/2023).
“Mungkin keraguan ekonomi ini berkontribusi pada terhentinya perekonomian yang kita lihat dan bahkan mungkin memicu koreksi,” tambah Erlam.
(Feby Novalius)