Dengan logika seperti itu, seharusnya SRBI ini memberikan matching bahwa Indonesia masih dinilai optimis untuk berinvestasi di portofolio financial market.
BACA JUGA:
"Artinya apa? Bahwa ini bisa memberikan ruang untuk support ke stabilitas nilai tukar Rupiah. Kalau asing masuk (capital inflow), kan likuiditas valas akan lebih baik," ungkap Edi.
Tapi, dia menegaskan bahwa dalam stabilitas nilai tukar Rupiah, BI tetap menggunakan intervensi spot dan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) sebagai pilar utama.
"Keberadaan SRBI ini bisa support terhadap stabilitas nilai tukar karena dia menjadi instrumen alternatif dan sekaligus support terhadap pendalaman pasar uang sehingga mempermudah bank dalam pendalaman pasar uang dalam pengelolaan likuiditas mereka," terang Edi.
(Zuhirna Wulan Dilla)