Roti Boy Ternyata Bukan Made In Indonesia, Ini Sosok Pemiliknya

Saat itu, antusias masyarakat Malaysia sangat tinggi terhadap Roti Boy. Sehingga Hiro melihat peluang bisnis melalui hal tersebut dan memutuskan untuk memperluas bisnis roti tersebur ke negara lain. Negara pertama yang dipilihnya sebagai penerima hak warabala dalam memasarkan produk dan merek Roti Boy yakni Indonesia.

Dilansir melalui laman philippinestuffs, Selasa (29/8/2023), hak warabala Roti Boy di Indonesia dimiliki oleh Melanie Muhidin (Lala), Noviana Budiman (Nana), Jullie Budiman dan Liza Marina Sutanto. Proses untuk mendapatkan hak warabala Roti Boy tidaklah mudah. Keempat orang ini membutuhkan hingga 1 tahun untuk meyakinkan Hiro agar Roti Boy dapat dijual di pasar Indonesia.

Setelah melakukan diskusi yang mendalam, Hiro memberikan hak warabala Roti Boy untuk dipasarkan di Indonesia. Modal warabala yang digelontorkan oleh keempat orang ini mencapai Rp1 miliar.

Akhirnya gerai Roti Boy pertama kali buka di Menara BNI dengan 15 karyawan. Peluncuran Roti Boy mendapat respon pasar begitu baik ketika itu, bahkan hingga menghasilkan antrean panjang.

Sementara itu, bahan baku Roti Boy berlokasi di Kemanggisan, Jakarta Barat. Dalam kurun waktu 6 bulan gerai kedua Roti Boy buka di Pasaraya Grande, Blok M Jakarta.

Semua gerai Roti Boy di Indonesia memperoleh pasokan adonan yang kini berpindah ke Batu Ceper, Tangerang. Pabrik ini memliki daya tampung produksi hingga 30 ribu unit per hari.

Pasokan adonan diberikan kepada karyawan di berbagai otlet untuk dipanggang. Sementara resep terdapat di pabrik guna menjaga keasliaanya.

Sebagai informasi, Hiro memutuskan untuk berpisah manajemen di pertengahan bisnis dan yang lainnya membangun merek roti sendiri. Seperti Roti Boy yang berasal dari Malaysia dan Roti'O milik Indonesia.

Baca Selengkapnya: Mengulik Sejarah dan Pemilik Roti Boy, Ternyata Bukan Made in Indonesia

(Dani Jumadil Akhir)