Menurutnya, kajian ini dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi tentu akan semakin ramah lingkungan.
“Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik, sehingga untuk mesin juga lebih baik, sehingga emisi juga bisa menurun. Namun ini baru usulan sehingga tidak untuk menjadi perdebatan,” ujar Nicke.
Nicke mengaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini masih merupakan kajian internal dan akan akan diusulkan kepada pemerintah untuk implementasinya. Selanjutnya, akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Baca Selengkapnya: Presiden Jokowi Belum Tahu Pertalite Bakal Diganti Pertamax Green 92
(Zuhirna Wulan Dilla)