JAKARTA - LRT Jabodebek sudah bisa dinikmati masyarakat, setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan moda transportasi ini pada Senin 28 Agustus 2023.
LRT Jabodebek adalah proyek sistem kereta ringan yang dirancang untuk mengatasi masalah lalu lintas di Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi
Berikut enam fakta LRT Jabodebek yang dirangkum Okezone, Minggu (3/9/2023):
1. Antusias Masyarakat Naik LRT Jabodebek
LRT Jabodebek sudah melayani 28.925 penumpang selama dua hari atau sejak diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Senin 28 Agustus 2023.
VP Public Relations KAI Joni Martinus merincikan, volume penumpang LRT Jabodebek pada Senin (28/9/2023) mencapai 5.220 penumpang dan pada Selasa (29/9/2023) 23.705 penumpang.
Adapun stasiun yang paling banyak melayani penumpang yaitu Stasiun Dukuh Atas, Cawang, dan Kuningan.
“KAI mengapresiasi minat masyarakat yang begitu tinggi terhadap transportasi massal LRT Jabodebek. Hal ini tentu akan semakin mendorong KAI dan stakeholder untuk terus membenahi layanan LRT Jabodebek di berbagai sisi,” kata Joni dalam keterangan tertulis, Rabu (30/8/2023).
2. LRT Jabodebek Alami Gangguan Operasional
LRT Jabodebek mengalami gangguan operasional pada rute Jatimulya-Dukuh Atas yang menyebabkan perjalanan masyarakat jadi terganggu pagi ini.
Manager Public Relations LRT Jabodebek, Kuswardojo menjelaskan mengenai gangguan operasional LRT Jabodebek hari ini terjadi di pada pintu kereta LRT.
"Hari ini ada gangguan pintu pada kereta LRT sehingga berdampak pada perjalanan kereta lainnya," ujarnya dalam keterangannya, Jakarta.
3. Evaluasi Terkait Penyebab Gangguan LRT
Kuswardojo juga menjelaskan bahwa saat ini kereta tersebut kembali ditarik ke Depo untuk dilakukan evaluasi terkait penyebab gangguan dan dilakukan perawatan oleh PT INKA sebagai pembuat kereta tersebut.
"LRT hingga saat ini masih di bawah tanggungjawab INKA, sehingga kami mengkoordinasikan penanganan sarana tersebut dengan Tim INKA," katanya.
4. Penyebab Terjadinya Gangguan Operasional LRT
Manager Public Relations LRT Jabodebek tersebut juga menyampaikan bahwa gangguan aliran listrik yang terjadi di Halim disebabkan adanya gangguan TPSS listrik yang mengakibatkan gangguan operasional LRT.
Adapun terkait dengan adanya ke kurang nyamanan yang dialami penumpang, seperti proses pengereman yang masih ada hentakan, terjadinya penumpukan penumpang karena ada kendala teknis seperti pintu kereta tidak dapat tertutup, AC dan listrik mati serta beberapa fasilitas papan informasi yang belum berfungsi secara maksimal.
5. Permohonan Maaf dari Pihak KAI
KAI memohon maaf atas gangguan yang terjadi pada LRT dan mengakibatkan ke kurang nyamanan bagi pengguna jasa LRT Jabodebek.
"KAI menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. KAI berkomitmen untuk terus memperbaiki dan meningkatkan layanannya," katanya.
6. Saat Ini Sudah Berjalan Normal Kembali
Namun, menurutnya saat ini sudah berjalan normal dan sudah berkoordinasi kepada pihak Adhi Karya yang bertanggung jawab atas TPPS tersebut.
Kuswardojo menyampaikan bahwa koordinasi dengan semua stakeholder terus dilakukan agar operasional LRT Jabodebek bisa berjalan dengan baik.
(Feby Novalius)