JAKARTA - Mantan Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan, dan Kemitraan Bank Dunia, Mari Elka Pangestu mengungkapkan dampak perubahan iklim yang tengah dihadapi dunia.
Menurutnya, perubahan iklim akan berdampak terhadap penurunan 1,24% pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan bahkan di 2050-2060 akan lebih besar lagi 3,45%.
"Jadi dari segi pertumbuhan saja besar dampaknya, belum lagi dampak dari polusi dan disaster yang menyebabkan cost yang besar. Bahkan lama hidup bisa turun 1,2% per tahun karena polusi dan seterusnya," kata Mari Elka dalam acara Indonesia Sustainability Forum yang diselenggarakan di Park Hyatt Jakarta, Kamis (7/9/2023).
"Saya rasa kita yang menghadapi polusi di Jakarta sangat menyadari itu saat ini," tambahnya.
Mari Elka mengatakan, perubahan iklim akan berdampak dengan hilangnya tenaga kerja 0,6% dari PDB. Oleh karenanya, perlu adanya langkah yang serius dalam mengatasi permasalahan ini.
Sebelumnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan, betapa parahnya perubahan iklim ini akan berdampak terhadap kawasan ASEAN.
Di mana suhu saat ini sudah meningjat dua kali lipat dari biasanya dan ini menyebabkan terjadinya bencana alam, adapun negara kawasan ASEAN yang paling terdampak bencana alam yakni Vietnam, Filipina, Mianmar, Taiwan. Indonesia juga termasuk ke dalam 10 negara indeks resiko iklim global.