Beijing- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong pemerintah/kepala negara di dunia untuk menempatkan isu air bersih dan sanitasi sebagai salah satu agenda prioritas, sesuai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) ke-6.
“Akselerasi SDGs ke-6 adalah untuk memastikan pemenuhan air bersih dan sanitasi berkelanjutan untuk semua pada tahun 2030. Hal ini harus menjadi kesadaran global dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemimpin politik,” kata Menteri Basuki pada The 3rd Global Water Security Seminar Implementation of SDG 6 Progress and Monitoring di Beijing, China, Senin (11/9/2023).
Menurut Menteri Basuki, kebutuhan air secara global telah meningkat tajam, sejalan dengan pertumbuhan populasi dan industri. Sementara kualitas dan ketersediaan air yang berkelanjutan semakin sulit karena degradasi lingkungan dan perubahan iklim.
“Tercatat sekitar 27 persen atau 2,2 miliar orang di dunia belum memiliki akses layanan air minum yang aman pada tahun 2022. Sedangkan jumlah orang yang belum memiliki akses layanan sanitasi yang aman mencapai 43 persen atau 3,5 miliar orang pada tahun 2022,” ujarnya.
Menteri Basuki mengatakan, Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk mencapai target SDGs ke-6 dan telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses air minum dan sanitasi yang aman dan memadai.