Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indeks Dolar AS Melemah di Tengah Penurunan Daya Beli

Hafizhuddin , Jurnalis-Sabtu, 16 September 2023 |07:47 WIB
Indeks Dolar AS Melemah di Tengah Penurunan Daya Beli
Indeks dolar as melemah (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Indeks dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Dolar melemah setelah data menunjukkan penurunan sentimen konsumen, namun greenback masih bersiap untuk menguat selama sembilan minggu berturut-turut.

Dilansir dari Antara, Sabtu (16/9/2023), indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,06% menjadi 105,3192 di akhir perdagangan.

Universitas Michigan merilis pembacaan awal indeks sentimen konsumen turun menjadi 67,7 bulan ini dari 69,5 pada Agustus di bawah perkiraan para ekonom.

Ekspektasi inflasi satu tahun dalam survei tersebut turun menjadi 3,1%, terendah sejak Maret 2021. Sementara itu, perkiraan inflasi lima tahun turun ke level terendah dalam 1 tahun sebesar 2,7% dari 3,0%.

Indeks Kondisi Bisnis Umum survei Manufaktur Empire State Federal Reserve New York naik menjadi 1,9 pada bulan September dari minus 19,0 pada bulan Agustus, lebih baik daripada ekspektasi pasar.

"Saat ini tidak ada data yang menunjukkan resesi. Meski demikian, The Fed masih menunjuk pada akhir tahun depan, tingkat suku bunga yang lebih rendah," kata Joseph Trevisani, analis senior di FXStreet.com.

Dia melanjutkan, "Jika pasar kredit masih yakin bahwa ketika Anda menaikkan suku bunga sebanyak yang dilakukan The Fed, Anda pada akhirnya akan mengalami resesi... ke mana masyarakat akan pergi? Mereka akan beralih ke dolar."

Federal Reserve akan mengadakan pertemuan kebijakan minggu depan pada tanggal 19—20 September. Bank sentral tersebut, menurut FedWatch Tool dari CME, sebagian besar dipandang akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, dengan ekspektasi 97% untuk tidak mengambil tindakan apa pun.

Di zona euro, penurunan suku bunga tidak masuk dalam agenda Bank Sentral Eropa (ECB), Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan bahwa pada hari Jumat (15/9) menolak beberapa spekulasi pasar bahwa pembalikan kenaikan suku bunga dapat dimulai pada paruh pertama tahun 2024.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,0660 dari USD1,0636 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2384 dari USD1,2402.

Dolar AS dibeli 147,8570 yen Jepang, lebih tinggi dari 147,4410 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,8972 franc Swiss dari 0,8962 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3516 dolar Kanada dari 1,3509 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 11,1821 krona Swedia dari 11,2022 krona Swedia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement