JAKARTA - CEO General Electric (GE) Indonesia Handry Satriago meninggal dunia. Berdasarkan informasi yang diterima Okezone, Handry meninggal dunia hari ini, Sabtu (16/9/2023).
Berdasarkan pesan yang diterima, Handry menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu pagi sekira pukul 07.50 WIB. Handry Satriago meninggal dunia di kediamannya di Jalan Tebet Barat V Nomor 6, Tebet Barat, Jakarta Selatan. "Innalillahi wa inna ilaihi rojiun telah berpulang Bapak Handry Satriago pada pukul 7.50 pagi ini," demikian pesan yang beredar.
Handry dikenal sebagai penyandang disabilitas sukses yang merupakan CEO termuda di perusahaan paling tua General Electric (GE) Indonesia.
GE merupakan perusahaan teknologi terbesar yang didirikan oleh Thomas Alva Edison sejak tahun 1980 di New York, Amerika Serikat. Dia menjabat sebagai CEO di perusahaan itu dari tahun 2011.
Untuk meraih kesuksesannya, Handry harus menerjang rintangan dan kesulitan yang berat. Dia divonis dokter memiliki kanker kelenjar getah bening di tulang belakangnya di usia 17 tahun.
Setelah itu dia tidak bersekolah berbulan-bulan dan harus duduk di kursi roda hingga sekarang. Saat terakhirnya dapat berjalan adalah ketika dia diminta mengimami ibunya menunaikan salat asar.
“Ketika saya rukuk dirakaat kedua, saya terjatuh,” ujar Handry Satriago dalam video melansir dari Instagram @yunirahayulestari, Rabu (12/1/2022).
Saat itu terjadi Handry sudah tidak dapat berdiri dan berjalan lagi. Dia sempat putus asa, merasakan frustasi dan mengurung diri di kamar berhari-hari.
“Saat kejadian itu terjadi, saya merasa dunia itu gelap. Saya marah pada tuhan, saya marah pada semua hal, saya frustasi luar biasa,” ungkap Handry.
Namun, ayahnya mendobrak dan masuk ke kamarnya. Ayahnya pun menyampaikan suatu hal kepada Handry, bahwa hidup ini adalah pilihan.
Kemudian ayahnya memberikan pilihan, ada pilihan untuk tidak ingin melakukan apapun dan terus mengurung diri di kamar.
“Tapi kalau itu pilihanmu, seumur hidup kamu akan merasa sedih. Karena kamu akan selalu bandingkan hidupmu dengan orang lain,” ujar Hendry tentang ucapan ayahnya.
Namun ayahnya memberikan pilihan yang lain, pilihan kedua ini sangatlah susah seperti halnya mendorong mobil di jalanan yang terjal. Ketika lelah pun tetap harus terus mendorong walaupun pelan.
“Kalau kau capek, tidak apa-apa, pelan tapi tetap dorong. Jangan berhenti!” ujarnya.
Setelah ayahnya berkata seperti itu, Handry beranjak dari tempat tidur dan bangkit kembali. Dia mengungkapkan, perjuangannya sangat sulit.
“Susahnya setengah mati. Tapi kalau saya tidak berani dorong itu, tidak sampai saya di sini,” ungkapnya.
Dia pun berpesan, bahwa setiap orang memiliki kesulitan atau cobaannya masing-masing. Tapi hal itu untuk dihadapi.
“Berhentilah berharap orang lain mengerti apa yang Anda susahkan. Salah satunya cara adalah menghadapinya,” kata Handry.
Dan CEO General Electric itu mengatakan, ketika sudah berani menghadapi hal itu, maka akan ada kekuatan yang diberikan tuhan.
“Kekuatan itu adalah kekuatan memantul balik. Yang akan membuat Anda memantul tinggi ketika Anda dihempaskan ke bawah,” ujarnya.
“Jangan pernah takut dengan kesusahan yang Anda hadapi. Apa pun itu jangan pernah menyerah,” tutupnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)