Adapun parameter pemberian subsidi BBM dan elpiji tetap, yakni volume BBM 19,58 juta kilo liter (kl), volume elpiji 3 kg 8,03 juta metrik ton (mt), dan subsidi tetap minyak solar Rp 1.000 per liter.
Dalam kesempatan yang sama, Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan bahwa harga minyak terkini sudah naik lagi ke level di atas USD95 per barel.
Padahal, dalam pembahasan RAPBN awal September asumsi harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) sudah dikerek dari USD80 menjadi USD82 per barel.
“Geopolitik dan disrupsi rantai pasok telah mempengaruhi harga komoditas. Yang paling bisa kita lihat adalah harga minyak telah bergerak di atas USD95 per barel, saat baru saja kita naikan asumsinya dari USD80 ke USD82 per barel,” jelas Bendahara Negara tersebut.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)