Aidit sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator dan Wakil Ketua MPRS. Ia pun pandai melakukan negosiasi dan melobi orang-orang. Hal ini terbukti dari keberhasilannya melobi Presiden Soekarno agar mengangkat orang-orang PKI di jajaran pemerintahan.
Adanya peristiwa G30S PKI merupakan akhir dari perjalanan DN Aidit, pasukan tentara di bawah komando Kolonel Yasir Hadibroto, Komandan Brigade IV Infanteri, mendapatkan informasi bahwa DN Aidit, bersembunyi di Sambeng pada 22 November 1965.
Setelah ditangkap di Solo, DN Aidit kemudian dieksekusi mati di Boyolali. Yasir membawa DN Aidit ke Markas Batalyon 444.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)