Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Minyak Balik Menguat, Brent Dibanderol USD93/Barel

Nurfathiya Efsya , Jurnalis-Rabu, 27 September 2023 |07:47 WIB
Harga Minyak Balik Menguat, Brent Dibanderol USD93/Barel
Harga Minyak Mentah Naik. (Foto: Okezone.com/Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Harga minyak balik menguat pada akhir perdagangan Selasa. Harga minyak naik hampir 1%, karena ekspektasi pasokan yang lebih ketat melebihi kekhawatiran bahwa prospek ekonomi yang tidak menentu akan menghambat permintaan.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November ditutup 67 sen lebih tinggi atau 0,7% pada USD93,96 per barel di London ICE Futures Exchange.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman November terangkat 67 sen atau 0,8% menjadi USD90,39 per barel.

Kenaikan tersebut setelah Rusia melunakkan larangan ekspor bensin dan solar. Ekspor produk yang sudah diterima oleh Russian Railways dan Transneft dapat dilanjutkan.

Sementara bahan bakar gas dan bahan bakar yang mengandung sulfur lebih tinggi yang digunakan untuk bunkering (pengisian bahan bakar kapal) akan dikecualikan dari larangan tersebut.

Namun larangan ekspor solar dan bensin berkualitas tinggi tetap berlaku. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (27/9/2023).

Pasokan minyak masih terbatas karena Rusia dan Arab Saudi telah memperpanjang pengurangan produksi hingga akhir tahun.

"Pasokan minyak diperkirakan akan melemahkan permintaan di masa mendatang dan oleh karena itu pelemahan apa pun, meskipun sangat mengejutkan, tidak akan bertahan lama," kata Analis Pialang Minyak PVM, Tamas Varga.

Sementara itu, Bank Sentral AS, Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa dalam beberapa hari terakhir telah menegaskan kembali komitmen mereka untuk memerangi inflasi, yang menandakan kebijakan moneter ketat mungkin akan bertahan lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Suku bunga yang lebih tinggi memperlambat pertumbuhan ekonomi, sehingga membatasi permintaan minyak.

Membatasi kenaikan, dolar AS mencapai level tertinggi 10 bulan pada Selasa (26/9/2023), karena imbal hasil obligasi yang lebih tinggi menarik investor untuk memilih greenback.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement