Dwiyana menegaskan bahwa yang terpenting dari proses rekrutmen tersebut adalah sesuai dengan kompetensi yang sudah ditetapkan dalam persyaratan.
BACA JUGA:
"Kita nggak ada kekhususan yang penting secara kompetensi kan kita juga pernah bilang. Jadi nggak keharusan bisa bahasa Mandarin. Mereka malah kita ajarkan secara masif hanya percakapan sehari-hari aja lah," katanya.
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan bahwa saat ini sudah lebih dari 12 orang yang menjadi pramugari dari proyek kereta cepat tersebut. Meski begitu dia tidak menjelaskan detail berapa banyak yang diterima.
Adapun penjelasan tersebut merupakan tanggapan atas adanya informasi di media sosial X @rahmaniarbaftim yang mengungkapkan bahwa untuk menjadi pramugari kereta cepat harus melalui 5 kali test dan diharuskan bisa berbahasa China.
"Dari 6.000 pelamar pramugari KCJB hanya lulus 12 orang setelah melalui tahapan 5x test. Mereka diharuskan pula untuk bisa berbahasa China. Dan banyak juga pramugari dari China," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)