Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerita Bos PTPN III Sulap Rugi Jadi Untung

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Jum'at, 27 Oktober 2023 |15:30 WIB
Cerita Bos PTPN III Sulap Rugi Jadi Untung
Dirut PTPN III Mohammad Abdul Ghani sulap rugi jadi untung. (Foto: MPI)
A
A
A

 

JAKARTA - Cerita Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani sulap rugi selama 5 tahun dapat dikompensasi menjadi untung.

Sepanjang 2015-2020 perusahaan mencatatkan kerugian Rp5,7 triliun. Namun, rugi itu mampu dikompensasi dengan keuntungan 3 tahun sesudahnya.

 BACA JUGA:

“Kerugian yang ditimbulkan di 2015-2020 mampu dikompensasi dengan keuntungan 3 tahun terakhir. Dan pemenuhan ke kreditur pun terus berjalan,” ujar Ghani, Jumat (27/10/2023).

Abdul Ghani menyampaikan bahwa transformasi yang telah dilakukan PTPN Group

selama tiga tahun terakhir memberikan peningkatan kinerja perusahaan yang signifikan.

 BACA JUGA:

Salah satu keberhasilan tersebut tercermin dari kemampuan perseroan untuk mengkompensasi kerugian yang dialami dalam periode lima tahun sebelumnya.

Menurut Ghani, salah satu faktor penjunjang keberhasilan tersebut adalah adanya peningkatan kinerja operasional kelapa sawit sebagai salah satu komoditas utama PTPN Group.

Di tahun ini, lanjutnya, produktivitas tandan buah segar (TBS) tercapai sebesar 22,12 ton per hektare, atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 21,69 ton per hektare. Peningkatan juga terjadi terhadap crude palm oil (CPO).

“Di tahun ini produktivitas CPO sekitar 5,13 ton per hektare, sementara di tahun sebelumnya 4,96 ton per hektare,” katanya.

Dengan berbagai inisiatif strategi dan transformasi ini, Ghani optimis PTPN Group

akan terus tumbuh berkelanjutan di masa mendatang.

“Tentunya dukungan dan dorongan dari Kementerian BUMN serta stakeholders terkait akan semakin menguatkan peran PTPN Group sebagai perusahaan perkebunan terbesar di dunia,” kata Ghani.

Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahwa transformasi dan aksi-aksi korporasi yang dilakukan PTPN Group adalah salah satu bagian dari 88 project yang dikerjakan Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir.

“Dari seluruh target project, tahun sudah selesai sekitar 90% sehingga kita optimis seluruh project strategis itu bisa kita selesaikan,” ujarnya.

Arya mengatakan, berkat berbagai upaya yang telah dilakukan, Kementerian BUMN tahun lalu mencatatkan dividen terbesar sepanjang sejarah, yakni sekitar Rp80 triliun kepada negara. Sementara tahun depan ditargetkan sekitar Rp84,5 triliun.

“Tentunya ini adalah hasil dari sebuah konsolidasi dan transformasi selama empat tahun,” ujarnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement