Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ubah Pola Pertanian, Petani Bisa Raup Cuan Rp22 Juta

Nasya Emmanuela Lilipaly , Jurnalis-Rabu, 08 November 2023 |19:22 WIB
Ubah Pola Pertanian, Petani Bisa Raup Cuan Rp22 Juta
Ubah Pola Pertanian, Petani Bisa Raup Cuan (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam data BPS mencatat sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 1,46% secara y-on-y dan 1,61% secara quarter-to-quarter (q-to-q).

Para kelompok petani juga kini mengubah sistem pertaniannya. Kelompok petani melalui pembelajaran sekolah lapang yang berhasil menggeser paradigma pertanian konvensional ke arah pertanian organik.

Ketua Gapoktan Rahayu Sutikno mengakui adanya perbedaan yang signifikan antara hasil panen pertanian organik dibanding metode konvensional.

“Dulu sebelum melaksanakan pertanian organik, kami hanya bisa paling banyak panen 2 ton/hektar. Saat ini di musim pertama pertanian organik kami mampu panen rata-rata 7 ton/hektar,” ungkap Sutikno.

Pria yang akrab dipanggil Pak Wo Tik ini mendukung penerapan program ini dengan menjadikan lahan bengkoknya untuk dijadikan sebagai salah satu demonstration plot pertanian organik yang menjadi pusat pembelajaran bersama bagi seluruh anggota gapoktan.

Tak hanya itu, Pak Wo Tik juga menyediakan lahan pribadinya untuk kemudian difungsikan untuk pembangunan rumah kompos yang menjadi sentra pembelajaran.

Pola pertanian tradisional dengan pemakaian pupuk dan pestisida kimia berlebihan telah berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan yang kemudian juga berimbas terhadap produktivitas pertanian di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban Jawa Timur.

Untuk itu dilakukan sistem swasembada pupuk melalui pengelolaan sistem Rumah Kompos (Rumpos) berbasis kelompok dengan sistem pola transaksi barter komoditas bahan limbah organik (kotoran ternak, hijauan, hama keong, dll) dengan produk pupuk kompos siap pakai yang dilakukan Pertamina EP Sukowati Field.

Program ini juga mengembangkan akses-akses irigasi berbasis BUMDes untuk menjawab pertanian sistem tadah hujan yang tidak bertahan di saat musim kemarau tiba.

GM Zona 11 Muzwir Wiratama mengatakan sektor pertanian berperan penting dalam kehidupan, pembangunan, dan perekonomian Indonesia. Sebagai negara agraris, sektor pertanian mampu melestarikan sumber daya alam, memberi hidup dan penghidupan, serta menciptakan lapangan pekerjaan.

“Untuk menjaga keberlanjutan dan mendukung pemerintah menciptakan ketangguhan sektor pertanian di Indonesia," katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement