JAKARTA - Tidak sanggupnya orang tua menyekolahkan anak ke tingkat yang lebih tinggi menjadi masalah di salah satu desa, Magelang, Jawa Tengah. Mereka pun harus melakukan pernikahan dini untuk mengurangi beban perekonomian di keluarga.
Atas dasar inilah, Kraosan, usaha sosial di Magelang menggandeng para perempuan desa untuk menciptakan sebuah karya dari bambu. Hasilnya dapat menambah pemasukan untuk keluarga dan para pekerja perempuan desa tersebut.
Pemilik Usaha Kraosan Tribuana Desi Ariyanti membagikan kisah awal mula dirinya membangun Kraosan. Terdapat tiga hal yang mempengaruhi Desi membuat usaha sosial seperti Kraosan ini.
“Dari segi permasalahan sosial, dari segi peluang, dan juga dari cerita pribadi saya,” ujar Desi, Rabu (8/11/2023).
Dari sisi permasalahan sosial yang ada di Kabupaten Magelang, angka pernikahan dini masih sangat tinggi. Di 2018 ada 1.972 kasus pernikahan dini.
"Dalam riset yang kami lakukan salah satu permasalahannya adalah pada biaya di mana orang tua yang tidak sanggup untuk menyekolahkan anaknya dan juga mereka ingin mengurangi beban ekonomi di keluarganya,” jelas Desi.
Menurutnya, hal itu sangat disayangkan karena anak-anak ini seharusnya bisa mendapatkan pendidikan yang layak tetapi malah harus melakukan suatu hal yang tidak benar-benar mereka inginkan.
“Lalu yang kedua adalah dari segi peluang bisnis, jadi di Magelang ini karena kami dikelilingi oleh gunung-gunung yang masih aktif, kami memiliki tanah yang subur sehingga juga kami memiliki kekayaan dalam keanekaragaman hayati, seperti bambu, termasuk di saat itu ketela, hal ini sudah dimanfaatkan oleh ,asyarakat sekitar tetapi masih kurang optimal, tutur Desi.