JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cirebon-1 yang akan disuntik mati tahun ini.
"Cirebon, cirebon," katanya ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/11/2023).
BACA JUGA:
Dia menjelaskan bahwa PLTU Cirebon merupakan yang paling memungkinkan untuk dilakukan pensiun dini.
Dia juga menuturkan, dana pensiun dini itu didapatkan dari Asian Development Bank (ADB) lewat skema Energy Transition Mechanism (ETM).
BACA JUGA:
Adapun dilansir MNC Portal dalam Draf Dokumen Investasi dan Kebijakan Komprehensif atau comprehensive investment and policy plan (CIPP), PLTU Cirebon-1 yang berkapasitas 660 MW ini memang masuk dalam salah satu daftar prioritas skema pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP).
PLTU yang selama ini melistriki sistem Jawa-Madura-Bali ini seharusnya dapat beroperasi sampai 2045, namun dengan pemangkasan umurnya 8 tahun maka pembangkit ini hanya akan beroperasi sampai 2037 dengan nilai estimasi investasi proyek ini sekitar USD300 juta.
BACA JUGA:
Selain PLTU Cirebon-1, PLTU Pelabuhan Ratu juga masuk dalam salah satu daftar prioritas skema pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP). PLTU Pelabuhan Ratu yang berkapasitas 969 MW ini listrik sistem Jawa-Madura-Bali.
PLTU Pelabuhan Ratu ini sejatinya dapat beroperasi hingga 2042, namun dengan dipangkas umurnya dalam 5 tahunan maka pembangkit ini hanya akan beroperasi sampai 2037 dengan nilai estimasi investasi proyek ini sekitar USD870 juta.
(Zuhirna Wulan Dilla)