JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) tengah melakukan langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak gerakan boikot produk yang dianggap pro Israel.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey, bahwa sekarang pihak Aprindo berupaya melakukan konsolidasi untuk memberikan penjelasan kepada seluruh konsumen di Tanah Air.
“Tentunya kami saat ini sedang berkonsolidasi untuk memberikan penjelasan-penjelasan kepada konsumen,” ungkap Roy.
Roy mengatakan, pihaknya tentu mendukung gerakan perdamaian untuk kemanusiaan. Di samping itu, dia mengimbau agar hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi juga tidak boleh luput dari perhatian.
Lantaran, masyarakat Indonesia berharap peluang untuk bekerja dapat semakin terbuka dan semakin banyak. Namun, jika terjadi pengurangan transaksi di konsumsi maka akan berdampak buruk bagi pelaku usaha.
Ketum Aprindo menambahkan, hal tersebut dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Otomatis akan ada PHK, dan itu memberi dampak kepada kesulitan lagi dan inilah yang musti ke depankan,” ujarnya.
Baca selengkapnya: Fatwa Haram Produk Israel, Pengusaha Ritel Khawatir Dampaknya sampai PHK
(Kurniasih Miftakhul Jannah)