JAKARTA - Harga saham PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) jatuh hampir 3% pada perdagangan perdana hari ini.
Sejak melantai, saham SURI dibuka Rp170. Saham tersebut tertekan 2,94% di Rp165 per saham.
Sempat pullback tipis ke Rp175, tekanan jual masih membuat saham produsen sarung tangan ini volatile di menit-menit awal.
Hingga pukul 10.13 waktu JATS, saham SURI koreksi 0,59% di Rp169 per saham. Transaksi mencapai Rp18,48 miliar, dengan volume perdagangan 108,74 juta lembar saham.
SURI menebar 1,26 miliar saham yang beredar kepada publik atau setara 20,00% dari total modal ditempatkan dan disetor. Perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp215,36 miliar.
Berdasarkan informasi pencatatan perdana, kapitalisasi pasar SURI menembus Rp1,07 triliun, dengan jumlah investor yang masuk melalui initial public offering (IPO) mencapai 17.376 investor.
SURI mengalokasikan sebagian besar dana IPO untuk belanja modal. Rinciannya sebesar 3,11% akan digunakan manajemen untuk pembangunan fasilitas pengolahan limbah, dan sekitar 1,53% akan digunakan untuk pengembangan software penunjang operasional.
Dana hasil IPO sekitar 50,55% juga bakal digunakan untuk operational expenditure (opex), dengan rincian 9,61% untuk penambahan daya listrik di area pabrik, dan 40,49% untuk modal kerja.
“Dana dari hasil IPO sekitar 49,45% setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sebagai capital expenditure (capex). Secara rinci, 20,26% untuk pengembangan bangunan gudang, pabrik, dan kantor. Lalu, 24,55% rencananya akan digunakan untuk penambahan dan remodifikasi mesin produksi yang dimiliki," paparnya.
Imelda mencatat besarnya potensi market alat kesehatan di Indonesia dan adanya pandemi yang kembali ramai mewabah di dunia akan dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan. Bahkan, perseroan berencana untuk menerapkan green economy serta menjadi salah satu pemain ekspor ke pasar Eropa.
(Feby Novalius)