Bambang mengungkapkan salah satu alasan material konstruksi harus didatangkan dari luar karena konsep pembangunan IKN sendiri yang mempunyai komitmen untuk tidak merusak lingkungan, salah satunya aktivitas penambangan.
"Kami kalau di IKN melakukan moratorium segala macam pertambangan gak boleh, karena kita mau jadi green area. Sehingga mereka memang harus cari dari luar, itu memang dari waktu ke waktu akan ada dinamika seperti itu," lanjutnya.
Ditemui secara terpisah, Presiden Direktur Pakuwon Jati, Alexander Stefanus Ridwan Suhendra mengatakan salah satu hambatan proses pembangunan di IKN adalah sulitnya mencari material. Hal itu akhirnya berdampak pada ongkos bangunan yang juga tidak murah.
"Kalau insentif saya kira oke, sudah cukup kalau menurut saya. Walau di sana bangun tidak murah ya, karena bahan bangunan kan dari luar pulau segala macam. Sehingga costnya lebih mahal saja," tutup Stefanus.
(Feby Novalius)