Sementara itu, WIKA akan bergabung dengan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP). Soal kedua emiten ini belum ada keterangan lebih jauh dari pemegang saham.
Adapun, konsolidasi sendiri untuk memperbaiki struktur keuangan hingga perbaikan model bisnis perusahaan. Pasalnya, BUMN Karya masih membukukan rugi hingga mencatatkan utang ratusan triliun rupiah.
“Kami membahas langkah-langkah strategis dalam bentuk roadmap, untuk melanjutkan program transformasi bisnis. Kami terus mendorong BUMN karya memiliki siklus kegiatan operasional yang lebih sustainable agar berdampak positif bagi perusahaan,” ujar Erick melalui akun Instagramnya, Rabu (3/1/2024).
Menurutnya, konsolidasi dan restrukturisasi BUMN karya membutuhkan waktu, namun implementasi atas aksi korporasi itu terus didorong lantaran menjadi prioritas utama.
“Konsolidasi restrukturisasi BUMN karya menjadi prioritas memang perlu waktu, kita juga dorong yang berdiri sendiri untuk ada tentu kedepannya jadi sister company, jadi holding dan anak maupun merger,” paparnya.
Tak hanya itu, strategi penyehatan lain yang juga disinggung Erick Thohir adalah penyertaan modal negara (PMN) hingga skema pendanaan dari Himbara yang bisa disuntik ke BUMN karya. Pembiayaan ini diperuntuhkan bagi proyek strategis yang dikerjakan perusahaan.
“Kemarin kita juga sudah bicara dengan Himbara untuk juga dari PMN juga, kalau ada penambahan modal kita mau masuk ke titik-tirik project,” beber dia.
“Saya juga terima kasih Waskita, WIKA juga kemarin sudah bekerja sama dengan INA, untuk juga mulai dalam arti mengundang investasi daripada Indonesia Investment Authority untuk menjadi bagian dsri perbaikan ini. Tentu kemarin juga kita dorong bagaimana mapping vendor-vendor,” lanjutnya.
Erick juga meminta WIKA dan Waskita menyusun peta jalan atau rosdmap untuk tahun ini hingga beberapa tahun kedepannya.
“Saya ingin, minta untuk waskita dan wika kita ada rosdmap-nya tahun ini speerti apa, dua tahun seperti apa tiga tahun seperti apa?,” tuturnya.
(Taufik Fajar)