Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

445.186 Perusahaan Amerika Serikat Ajukan Bangkrut

Putri Syifa Amelia , Jurnalis-Jum'at, 05 Januari 2024 |11:32 WIB
445.186 Perusahaan Amerika Serikat Ajukan Bangkrut
Banyak perusahaan AS yang ajukan kebangkrutan (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Sebanyak 445.186 perusahaan mengajukan bangkrut di Amerika Serikat sepanjang tahun 2023. Jumlah tersebut meningkat 18% dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data penyedia data kebangkrutan, Epiq AACER yang diterbitkan pada 3 Januari 2024, total pengajuan kebangkrutan, yang mencakup kebangkrutan komersial dan pribadi, meningkat menjadi 445.186 tahun lalu dari 378.390 pada tahun 2022.

Menurut data tersebut, meningkatnya jumlah tersebut akibat kenaikan suku bunga, standar pemberian pinjaman yang lebih ketat, dan terus berlanjutnya pengurangan dukungan selama era pandemi. Walaupun demikian, jumlah ini masih tetap jauh jika dibandingkan dengan sebelum wabah COVID-19.

Dalam laporan itu juga dijelaskan bahwa pengajuan restrukturisasi bisnis komersial Chapter 11, dari jumlah 3.819 tahun sebelumnya melonjak hingga mencapai 6.569 atau 72%. Kemudian untuk pengajuan konsumen dari 356.911 pada tahun 2022 naik menjadi 419.550 atau 18%.

Sedang untuk total pengajuan dari 37.860 pada November mengalami penurunan menjadi 34.447 pada Desember 2023. Namun, angka tersebut naik 16% jika dibandingkan tahun 2022.

Pada tahun 2024 diperkirakan jumlah kasus kebangkrutan akan terus meningkat. Namun, jika dibandingkan dengan sebelum pandemi melanda yaitu 2019, masih terdapat jarak yang cukup jauh untuk mencapai jumlah 757.816 kebangkrutan yang diajukan pada tahu tersebut.

"Seperti yang diantisipasi, kami melihat pengajuan baru pada tahun 2023 meningkat momentumnya dibandingkan dengan tahun 2022, dengan jumlah pihak komersial yang signifikan memimpin peningkatan yang diharapkan dan normalisasi kembali ke volume kebangkrutan sebelum pandemi," jelas Wakil Presiden Epiq AACER Michael Hunter.

Michael mengatakan bahwa mereka mengharapkan peningkatan jumlah pihak konsumen dan komersial yang mencari perlindungan kebangkrutan dapat terus berlanjut pada tahun 2024. Hal ini sebab mengingat stimulus pandemi telah berakhir. Sehingga tidak ada lagi biaya dana yang meningkat, suku bunga yang lebih tinggi, tingkat tunggakan yang meningkat, serta tingkat utang rumah tangga yang mendekati tingkat sejarah.

Berdasarkan data dari Federal Reserve New York utang rumah tangga mencapai rekor tertinggi sebesar USD17,3 triliun pada akhir kuartal ketiga. Tingkat tunggakan juga sedikit meningkat, seperti yang ditunjukkan oleh data tersebut, tetapi tetap berada di bawah tingkat sebelum pandemi.

Kondisi keuangan bagi bisnis dan rumah tangga telah menjadi lebih ketat selama dua tahun terakhir berkat kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve untuk menahan inflasi. Misalnya, suku bunga pinjaman hipotek, pada paruh kedua tahun lalu, naik ke level tertinggi sejak awal abad ini.

Meskipun demikian, biaya pinjaman dan kondisi keuangan secara keseluruhan sedikit membaik selama kuartal keempat tahun 2023 setelah Federal Reserve memberi sinyal bahwa mereka akan mengakhiri siklus kenaikan suku bunga, dan bulan lalu pejabat Federal Reserve sendiri mengindikasikan harapan mereka untuk menurunkan suku bunga pada tahun ini.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement