Lewat program tersebut, seluruh guru ngaji akan menerima insentif sebesar Rp1 juta setiap bulannya. Selain gaji, para guru ngaji juga akan mendapatkan Program BPJS Kesehatan. Hal ini diharapkan bisa membuat guru ngaji lebih optimal dalam mendidik karena kesehatan telah diasuransikan.
Menurutnya program gaji bagi guru ngaji ini diyakini tidak akan membebani APBN. Semisal jika ada 1 juta guru ngaji, maka alokasi dana mencapai Rp12 triliun per tahun atau sekitar 0,4% dari APBN. Dalam lima tahun, program ini diperkirakan memerlukan dana sekitar Rp60 triliun.
(Feby Novalius)