JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Wakil Menteri Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan, Sangwoo Park, mengadakan pertemuan penting untuk membahas proyek Light Rail Transit (LRT) Bali.
Fokus utama pertemuan tersebut adalah penyelesaian studi kelayakan dan pembiayaan proyek yang diharapkan akan mengatasi permasalahan kemacetan di Bali.
Berikut 4 fakta tentang proyek LRT Bali yang dirangkum Okezone, Minggu (14/1/2024).
1. Studi kelayakan Light Rail Transit (LRT) Bali
Studi kelayakan LRT Bali dilakukan oleh Korea National Railways (KNR) dengan pembiayaan hibah dari Korea Exim Bank dan Studi ini dimulai pada Januari 2023 dan ditargetkan selesai pada April 2024. Menhub Budi Karya Sumadi berharap bahwa pengalaman dan reputasi baik KNR sebagai perusahaan kereta api di Korea Selatan akan mendukung penyelesaian studi kelayakan ini.
2. Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan Bekerja Sama
Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan hal ini dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan, Sangwoo Park.
“Kami akan fokus untuk memulai pembangunan LRT Bali Tahap 1 yaitu dari Bandara Ngurah Rai hingga Central Park,” ujar Menhub, dikutip dari Antara, di Jakarta, Minggu (14/1/2024).
Dan beberapa orang turut hadir dalam pertemuan ini adalah Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal, serta perwakilan dari Bappenas dan Pemerintah Provinsi Bali