JAKARTA - Kondisi perekonomian pada 2024 akan menghadapi tantangan baik dipicu sentimen internal dan eksternal.
Amerika Serikat dan negara-negara besar lainnya kemungkinan akan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi yang tajam dan penurunan inflasi pada tahun 2024.
Khusus di Indonesia, penyelenggaraan pemilu tahun 2024 juga diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap dinamika perekonomian nasional.
BACA JUGA:
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah terus memitigasi berbagai tantangan global dengan menjaga daya beli, peningkatan investasi, dan menjaga stabilitas makro ekonomi. Kinerja ekonomi menjadi peluang untuk menjaga pertumbuhan dan ketahanan ekonomi.
"Ekonomi kita masih mampu untuk mencapai 5% di tahun 2023, dan di tahun 2024 sekitar 5,2%. Inflasi masih bisa dijaga di level rendah di 2,61% di bulan Desember 2023. Pengangguran juga turun ke 5,32% dan jumlah orang bekerja bertambah menjadi 139,85 juta di bulan Agustus 2023," kata Airlangga dalam acara World of Wealth yang ke-20 yang diadakan Standard Chartered dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
BACA JUGA:
Sementara itu, dalam ajang WoW ada laporan Global Market Outlook 2024 yang belum lama ini dikeluarkan oleh Wealth Management Chief Investment Office (CIO) Standard Chartered, yang menguraikan strategi investasinya untuk tahun ini.
Mempertimbangkan bahwa perekonomian Amerika Serikat dan negara-negara besar lainnya kemungkinan akan mengalami perlambatan pertumbuhan serta penurunan inflasi pada tahun 2024, CIO percaya bahwa investasi pada tahun 2024 kemungkinan besar akan diwarnai aktifitas untuk menyeimbangkan perkembangan skenario makro dan mengidentifikasi sektor di mana risiko/imbalan kelas aset tampak menarik.
Dalam menyampaikan pandangan investasinya, Standard Chartered selalu mempertimbangkan aspek Today, Tomorrow and Forever. Aspek Today berfokus pada saat ini dan memastikan aliran dana yang stabil dalam jangka waktu pendek dengan menyesuaikan kekayaan dan sumber penghasilan dengan pengeluaran.
Aspek Tomorrow memperkirakan pengeluaran di masa mendatang dan melakukan perencanaan yang baik atas kekayaan dan sumber penghasilan yang ada dapat digunakan seumur hidup. Sementara itu, aspek Forever berfokus kepada apa yang ingin ditinggalkan untuk orang lain. Portfolio investasi pada umumnya diinvestasikan untuk jangka panjang termasuk bisnis.
Setidaknya ada 5 prinsip dalam berinvestasi di antara lain:
1. Disiplin - Mendahulukan konsistensi dan rational
2. Diversifikasi - Mencapai kestabilan di dalam portfolio dengan berdiversifikasi ke seluruh kelas aset, geografis, dan sektor
3. Waktu - Berinvestasi secara jangka panjang lebih baik dibandingkan dengan mengatur waktu yang tepat untuk berinvestasi
4. Risk vs. Return - Tidak ada investasi yang cukup berarti apabila tidak diimbangi dengan potensi keuntungan yang sepadan
5. Perlindungan - Melindungi kekayaan anda sama pentingnya dengan mengembangkan kekayaan
Di sisi lain, Vice Chairman ASEAN & President Commissioner Indonesia Standard Chartered Rino Donosepoetro mengatakan, pihaknya percaya dan melihat adanya peluang besar di segmen perbankan ritel Indonesia yang terus berkembang secara pesat.
Pada segmen ini, Standard Chartered memutuskan untuk mengalihkan fokus bisnis kepada aspek digital partnership melalui pinjaman ritel digital dan model bisnis Banking-as-a-Service.
Melalui strategi ini, bertujuan untuk lebih meningkatkan penetrasi di pasar mass market melalui investasi yang lebih tinggi di segmen digital. Pengalihan sejumlah portfolio kredit ritel konvensional ke Bank Danamon di akhir tahun lalu, merupakan bagian dari perubahan strategi.
"Sejauh ini kami telah melihat hasil yang menjanjikan dari perubahan strategi tersebut dimana digital loan balance kami meningkat sebanyak empat kali lipat di tahun 2023, dan angka tersebut diproyeksikan akan tumbuh lebih lanjut sebesar empat kali lipat lagi pada tahun ini. Basis klien ritel kami juga telah meningkat tiga kali lipat selama 12 bulan terakhir menjadi lebih dari 1 juta klien, dan besaran tersebut diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun ini," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)