JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengatakan dalam debat keempat Pilpres 2024, Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan nikel terbesar sedunia.
Namun, paslon nomor satu seringkali membahas terkait teknologi baterai LFP (lithium iron phosphate) yang kini banyak produsen kendaraan listrik yang mulai beralih ke baterai LFP sehingga tidak perlu memakai nikel dari Indonesia. Menurut Gibran, LFP sendiri merupakan salah satu produk China.
“Kita itu Indonesia sekarang adalah negara dengan cadangan nikel terbesar sedunia, ini kekuatan kita, bargaining kita, jangan malah bahas LFP itu sama aja promosikan produk China,” katanya dalam debat keempat Pilpres 2024, di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Melansir pada Ecotreelithium, LFP merupakan singkatan dari lithium iron phosphate atau lithium ferro phosphate (LiFePO4). Baterai LFP, juga dikenal sebagai baterai litium besi fosfat.
Dikutip dari PowerTech, Senin, 22 Januari 2024, teknologi LFP atau LiFePO4 ini muncul pada tahun 1996, untuk menggantikan teknologi baterai lainnya. Baterai LFP disebut memiliki keunggulan dalam aspek keselamatan. Keamanan ini terkait dengan bahan kimia litium yang paling aman, yang membuatnya tidak rentan terhadap permasalahan seperti yang sering terjadi pada baterai lithium ion lainnya.
JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengatakan dalam debat keempat Pilpres 2024, Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan nikel terbesar sedunia.
Namun, paslon nomor satu seringkali membahas terkait teknologi baterai LFP (lithium iron phosphate) yang kini banyak produsen kendaraan listrik yang mulai beralih ke baterai LFP sehingga tidak perlu memakai nikel dari Indonesia. Menurut Gibran, LFP sendiri merupakan salah satu produk China.
“Kita itu Indonesia sekarang adalah negara dengan cadangan nikel terbesar sedunia, ini kekuatan kita, bargaining kita, jangan malah bahas LFP itu sama aja promosikan produk China,” katanya dalam debat keempat Pilpres 2024, di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Melansir pada Ecotreelithium, LFP merupakan singkatan dari lithium iron phosphate atau lithium ferro phosphate (LiFePO4). Baterai LFP, juga dikenal sebagai baterai litium besi fosfat.
Dikutip dari PowerTech, Senin, 22 Januari 2024, teknologi LFP atau LiFePO4 ini muncul pada tahun 1996, untuk menggantikan teknologi baterai lainnya. Baterai LFP disebut memiliki keunggulan dalam aspek keselamatan. Keamanan ini terkait dengan bahan kimia litium yang paling aman, yang membuatnya tidak rentan terhadap permasalahan seperti yang sering terjadi pada baterai lithium ion lainnya.
Baterai LFP juga memiliki masa pakai yang cukup panjang hingga 5.000 siklus pada penggunaan daya sebesar 80 persen, tanpa penurunan kinerja. Harapan hidup baterai LFP adalah sekitar lima hingga tujuh tahun.
Di sisi lain, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia mencapai 5,2 miliar ton, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Cadangan ini tersebar di wilayah Sulawesi, dengan sekitar 17 miliar ton yang belum dieksplorasi di luar green area.
Baca Selengkapnya: Mengenal Baterai LFP Tanpa Nikel, Bagaimana Nasib RI?
(Feby Novalius)