JAKARTA – Pedagang baju tradisional China di Jakarta laris manis menjelang imlek. Bahkan pedagang meraup cuan hingga jutaan rupiah per hari.
"Keluarga saya setiap tahun baru biasanya membeli baju baru, tidak harus cheongsam (pakaian khas tradisional China), tetapi baju apa saja asalkan berwarna merah atau kuning," ujar salah satu pembeli Lenny, dilansir dari Antara, Rabu (24/1/2024).
Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta di Jakarta itu mengatakan bahwa dia dan keluarganya sudah membeli baju baru berwarna merah pekan lalu di kawasan Pecinan Glodok, yang rencananya dipakai saat hari pertama tahun baru atau 10 Februari saat bersilaturahmi dengan keluarga besar.
Bagi masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia seperti Lenny, destinasi utama untuk mencari perlengkapan tahun baru tentunya di kawasan Pecinan Glodok. Pedagang baju khas Imlek sangat mudah ditemui di kawasan ini yang banyak berdiri di sepanjang trotoar jalan, biasanya buka dari pagi hingga malam.
Jenis baju yang ditawarkan beragam, mulai dari cheongsam wanita untuk anak dan dewasa, changsan pria untuk anak hingga dewasa, kaos bergambar naga, hingga pakaian tidur, semuanya identik dengan warna merah yang merupakan simbol keberuntungan dan kemakmuran.
Joseph, salah satu pedagang di kawasan Pecinan Glodok, mulai berjualan baju khas Imlek sejak Desember, sementara saat hari biasa berjualan aksesoris seperti cincin dan gelang.
"Paling banyak yang ke sini membeli pakaian cheongsam untuk anak-anak usia di bawah lima tahun dan pakaian kaos, sepasang baju dan celana, kalau untuk dewasa paling laris baju jenis cheongsam," ujarnya.
Harga baju yang dijualnya berkisar dari Rp50 ribu hingga Rp350 ribu rupiah, dengan cheongsam wanita dewasa merupakan yang termahal karena beberapa diimpor langsung dari Hong Kong, China selatan. Joseph bisa memperoleh pendapatan Rp5-Rp6 juta rupiah sehari jika sedang ramai pembeli terutama di akhir pekan.