Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Viral Beras Ditempeli Stiker Prabowo-Gibran, Ini Kata Bos Bulog

Dinar Fitra Maghiszha , Jurnalis-Kamis, 25 Januari 2024 |17:13 WIB
Viral Beras Ditempeli Stiker Prabowo-Gibran, Ini Kata Bos Bulog
Viral Beras Bulog ditempeli stiker prabowo. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurti buka suara terkait viral foto beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang ditempeli stiker kampanye calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo-Gibran.

Bayu menegaskan pihaknya tidak mengetahui sekaligus menempelkan atribut politik dalam beras. Pasalnya, beras yang keluar dari Bulog tidak dapat dilihat dan diatur ketika sudah sampai masyarakat.

“Setelah beras dibeli oleh masyarakat, Bulog tidak dapat mengatur apa yang akan dilakukan masyarakat atas beras itu. Dari Bulog, tidak ada atribut politik apapun,” kata Bayu kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (25/1/2024).

Bayu menuturkan beras SPHP merupakan produk Bulog yang tersedia di banyak tempat dan mudah didapatkan.

“Karena Bulog bekerjasama dengan berbagai jaringan distributor sampai ke ritel modern agar masyarakat gampang mengakses beras tersebut,” papar Bayu.

Dirinya menegaskan beras SPHP merupakan bagian dari upaya untuk menjaga stabilisasi harga beras.

Seperti diketahui, sebuah unggahan dari akun X (dulu Twitter) bernama @Miduk17 yang menunjukkan stiker kampanye pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) milik Perum Bulog.

Akun itu mengklaim paslon nomor urut dua Prabowo-Gibran melanggar aturan Pilpres dengan memakai beras bulog sebagai kampanye.

"Melanggar konstitusi sudah. Melanggar aturan debat sudah. Melanggar netralitas aparat sudah. Melanggar integritas sebagai pejabat sudah. Sekarang pakai beras Bulog untuk kampanye juga. Ya, kabinet Jokowi sedang mengabdi untuk Prabobro-Gibran," tulisnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement