BOK mempertahankan suku bunga acuannya di level 3,50 persen sejak Januari tahun lalu, setelah menaikkannya sebesar 3,0 poin persentase selama satu setengah tahun terakhir.
Belanja fiskal meningkat 1,3% tahun lalu, turun tajam dari kenaikan sebesar 4,0% pada tahun sebelumnya.
Investasi di sektor konstruksi naik 1,4%, sementara investasi fasilitas naik 0,5%. Berdasarkan industri, produksi yang disesuaikan secara musiman di sektor manufaktur naik 1,0% tahun lalu, tetapi output listrik, gas alam, dan air keran turun 4,5%.
Produksi di industri konstruksi dan jasa masing-masing meningkat 2,8% dan 2,0%. Pendapatan Domestik Bruto (Gross Domestic Income/GDI) riil mengalami rebound sebesar 1,4% pada 2023 setelah turun 1,0% pada tahun sebelumnya.
Pada kuartal Oktober-Desember 2023, PDB riil tumbuh 0,6% dibandingkan kuartal sebelumnya. PDB riil naik 0,3% pada kuartal pertama, 0,6% pada kuartal kedua, dan 0,6% pada kuartal ketiga tahun lalu.
Konsumsi swasta tumbuh 0,2% pada kuartal keempat secara kuartalan, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 0,3% pada kuartal sebelumnya.
Belanja fiskal naik 0,4%, namun investasi konstruksi turun 4,2% pada kuartal tersebut. Pengiriman keluar (outbound) meningkat 2,6% pada kuartal keempat, dan impor naik 1,0%.
(Feby Novalius)