Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan perseroan per 31 Juli 2023 adalah sebesar Rp101,48 miliar, naik 14,48% dibandingkan dengan beban pokok penjualan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp88,65 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban pokok penjualan nikel sebesar Rp22,66 miliar atau sebesar 83,14% pada periode 31 Juli 2023.
“Hal ini sejalan dengan peningkatan penjualan nikel, di mana perseroan harus memenuhi kebutuhan permintaan pelanggan sehingga beban pokok penjualan juga mengalami peningkatan,” lanjut prospektus.
Adapun, total nilai aset SMGA per 31 Juli 2023 tercatat sebesar Rp296,71 miliar, mengalami peningkatan 39,77% dibandingkan dengan jumlah aset perseroan pada tanggal 31 Desember 2022 yang sebesar Rp212,28 miliar. Peningkatan ini disebabkan karena aset lancar perseroan meningkat sebesar Rp87,28 miliar pada periode 31 Juli 2023.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), menawarkan sebanyak 1,75 miliar saham atau 20,00% dari total modal disetor dan ditempatkan perseroan.
Dengan harga penawaran yang ditetapkan sebesar Rp105 per saham, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp183,75 miliar. Adapun, seluruh dana IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengadaan nikel dan batu bara sesuai kegiatan bisnis yang dijalankan perseroan sebagai pembayaran atas pembelian nikel dan batu bara dari supplier perseroan, guna memenuhi kontrak pengadaan dengan pihak-pihak.
(Taufik Fajar)