Alam menambahkan pendidikan di kampus tidak hanya berbicara soal akademik saja, pentingnya berjejaring mencari teman sebanyaknya agar bisa berkolaborasi dalam berkarya, berwirausaha atau bahkan menemukan lapangan kerja.
"Kita harus berani mencoba untuk kita bisa keluar dari zona nyaman agar kita bisa beradaptasi di kemudian hari dan itu menjadi modal kita untuk mempersiapkan diri di lapangan pekerjaan," jawab Putra Ganjar Pranowo dan Siti Atiqoh.
Saat ditanya mengenai bagaimana seharusnya anak muda memilih antara berpikir idealis atau pragmatis, Alam mengatakan hal tersebut kembali pada diri masing-masing. Namun dirinya menyebutkan bahwa perlu ada keseimbangan antara keduanya.
"Kondisi orang beda-beda, ada yang didorong untuk tetap realistis tapi ada yang bisa menggunakan idealismenya. Disesuaikan dengan kondisi masing-masing tapi yang pasti bisa kita memilih jalan yang pragmatis atau realistis tetap harus ada sisi idealisnya, begitulah sebaliknya," jawab Alam.
“Cuman kalau pendapat pribadi sebagai anak muda kita masih ada waktu dan masih ada akses untuk mengedepankan idealisme karena itu suatu harga yang mahal untuk anak muda," pungkasnya.
Dalam kegiatan itu, ratusan masyarakat yang terdiri dari sejumlah karang taruna turut serta hadir dalam urun rembuk tersebut. Selain diskusi, turut serta penampilan dari sejumlah pegiat kesenian.
Dalam kesempatan yang sama, Alam pun mendeklarasikan komitmen Ikrar pemuda desa bersama pemuda desa lainnya yang berkomitmen untuk bersama-sama membangun anak muda dari desa.
(Taufik Fajar)