Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wall Street Anjlok Usai The Fed Pertahankan Suku Bunga

Anggie Ariesta , Jurnalis-Kamis, 01 Februari 2024 |07:28 WIB
Wall Street Anjlok Usai The Fed Pertahankan Suku Bunga
Bursa saham Wall Street ditutup melemah (Foto: Ilustrasi Shutterstock)
A
A
A

“Kabar baiknya adalah kita bisa melupakan pengetatan lagi,” kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B. Riley Wealth di New York. "Kabar buruknya adalah 'kapan', bukan 'jika', mereka akan menurunkan suku bunga, dan 'kapan' telah didorong ke luar batas konsensus."

Seluruh 11 indeks saham utama AS berakhir merah, dengan layanan komunikasi (.SPLRCL) dan saham teknologi (.SPLRCT) mengalami persentase kerugian terbesar.

Musim laporan laba kuartal keempat telah berubah menjadi overdrive, dengan hampir satu dari lima perusahaan di S&P 500 dijadwalkan untuk melaporkan laporannya pada minggu ini.

Sejauh ini, 176 telah membukukan hasil. Dari jumlah tersebut, 80% telah melampaui ekspektasi, menurut LSEG.

Analis sekarang melihat pertumbuhan pendapatan S&P 500 kuartal keempat secara agregat sebesar 6,1% tahun-ke-tahun, lebih baik dari perkiraan 4,7% pada akhir kuartal, menurut LSEG.

Alphabet Inc (GOOGL.O), sahamnya turun 7,5% sehari setelah induk Google melaporkan penjualan iklan yang mengecewakan dan memproyeksikan peningkatan belanja modal untuk meningkatkan kemampuan kecerdasan buatannya.

Microsoft Corp (MSFT.O), juga memperkirakan kenaikan biaya untuk mengembangkan fitur AI, namun hasil kuartalannya mengalahkan ekspektasi analis. Sahamnya terakhir turun 2,7%.

Saham New York Community Bancorp (NYCB.N) anjlok 37,7%, menyentuh level terendah dalam lebih dari dua dekade setelah membukukan kerugian mengejutkan dan memangkas dividennya. Indeks Bank Daerah KBW (.KRX) turun 6,0%.

Serangkaian indikator ekonomi yang dirilis pada hari Rabu, termasuk biaya tenaga kerja kuartal keempat dan indeks ketenagakerjaan ADP, menunjukkan adanya pelonggaran di pasar tenaga kerja, yang dipandang oleh The Fed sebagai prasyarat yang diperlukan untuk menurunkan inflasi ke target tahunan 2%.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement