JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup menguat 40 poin ke level Rp15.595 setelah sebelumnya sempat melemah di level Rp15.635.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar melemah didorong pasar Tiongkok, Singapura, Korea Selatan, dan Hong Kong tutup untuk libur Tahun Baru Imlek.
“Sedangkan pasar Jepang tutup untuk hari peringatan, membuat volume perdagangan terbatas, sementara dolar turun sedikit menjelang data inflasi utama yang dirilis minggu ini,” ujar Ibrahim dalam risetnya, Senin (12/2/2024).
Data CPI untuk bulan Januari akan dirilis pada hari Selasa dan diperkirakan menunjukkan sedikit penurunan inflasi.
Namun tekanan harga diperkirakan masih akan tetap relatif stabil, dengan angka CPI inti khususnya akan tetap jauh di atas target tahunan Federal Reserve sebesar 2%, sebuah skenario yang memberikan dorongan lebih besar bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Di luar data inflasi, pidato dari beberapa pejabat Fed, termasuk Neel Kashkari, Mary Daly dan Ralph Bostic juga akan disampaikan minggu ini. Pejabat bank sentral diperkirakan akan lebih meremehkan spekulasi penurunan suku bunga lebih awal.
Menurunnya spekulasi mengenai pelonggaran moneter lebih awal oleh The Fed telah memukul mata uang Asia dalam beberapa sesi terakhir, dan membuat dolar berada dalam jangkauan puncaknya dalam tiga bulan.
Dari sentimen domestik, melihat kondisi pertumbuhan ekonomi 2023 sebesar 5,05% maka saya berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,07% pada tahun 2024. Pertumbuhan tersebut, ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang terus meningkat.
“Secara umum, hingga akhir 2023 kinerja ekonomi Indonesia masih relatif baik. Ketahanan ekonomi domestik cukup kuat dan inflasi Indonesia tercatat rendah dibandingkan negara-negara lain,” kata Ibrahim.
Proyeksi International Monetary Fund (IMF) dan World Bank terhadap ekonomi Indonesia juga cenderung resiliens untuk tahun ini di sekitar 5 persen, sehingga, pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan solid.
Selain itu, ada beberapa catatan risiko yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia baik dari sisi global maupun domestik.
Dengan demikian, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup lanjutkan penguatan di rentang Rp14.550 - Rp14.630.
(Taufik Fajar)