JAKARTA - Saat ini harga beras terus melonjak dan mencetak rekor baru menjauhi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah sejak Maret 2023 lalu. Hal itu tentu menimbulkan kekhawatiran masyarakat.
Beras merupakan komoditas yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sehari - hari. Badan pangan mencatat bahwa harga beras premium naik menjadi Rp15.800 per kg dan beras medium menjadi Rp13.890 per kg pada 13 Februari lalu dan meningkat dari harga sepekan sebelumnya.
Berdasarkan penelusuran Okezone, pada Senin (19/2/2024), inilah 4 penyebab beras langka dan harga terus melonjak naik sebagai berikut
1. Fluktuasi Harga Pangan Dunia
Harga beras dipengaruhi oleh fluktuasi harga pangan dunia yang tidak stabil dan menjadi salah satu faktor utama kenaikan harga beras di dalam negeri.
“Tak hanya faktor harga pangan dunia, fluktuasi harga pangan juga ditentukan oleh musim tanam dan musim panen,” kata Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau ketersediaan beras di Ramayana, Klender, Jakarta Timur.
2. Penurunan Produksi dan Persediaan
Menurut Dirut Bulog Bayu, sejak tahun 2023, produksi beras di Indonesia mengalami penurunan yang berakibat dari efek kemarau ekstrem yang dipicu oleh iklim El Nino.
Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan antara permintaan dan persediaan, yang menjadi pemicu utama kenaikan harga beras.
“BPS telah mengatakan memang produksi kita turun sehingga supply dan demandnya tidak seimbang. Ini yang membuat harga beras tunggu yang bisa bikin harga beras turun adalah produksi dalam negeri,” ujar Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi saat konferensi pers di kantornya.